Sisi Lain Dari Objek Wisata Telaga
Reumis
Telaga Reumis yang saat ini sudah
dikelola dengan cukup baik dan sudah banyak masyarakat yang mengetahui tentang
objek wisata yang terdapat di daerah Kuningan ini semakin membaik progres
pengunjung yang berwisata di objek wisata yang satu ini. Tapi siapa sangka, bahwa
dahulunya objek wisata nan asri ini dahulunya adalah tempat bermusyawarahnya
Prabu Siliwangi III, dari Kerajaan Pajajaran yang bergelar Sri Baduga Maharaja
Ratu Haji Prabu Jaya Dewata.
Tempat ini juga kerap kali dijadikan
tempat bertemunya para sesepuh dalam proses penyebaran agama islam. Di era
Kesultanan Mataram Islam berkuasa di Jawa Tengah, tempat ini juga menjadi ajang
bertemunya para tokoh dari Kesultanan Mataram dengan para pemimpin dari
Kesultanan Jawa Barat, seperti : Kesultanan Cirebon, Kerajaan Sumedang Larang
dan Kesultanan Banten.
Jadi, pengunjung tidak perlu heran
apabila objek wisata Telaga Reumis ini tidak hanya terkenal akan pesona alamnya
saja, namun juga sakral dengan hadirnya para sesepuh yang di makamkan di tempat
tersebut. Selain itu, pemandu wisata yang ada di objek wisata Telaga Reumis
juga termasuk kedalam golongan bahkan keturunan langsung dari sesepuh objek
wisata tersebut. Yang sudah diberikan amanat untuk selalu menjaga, mengelola
dengan baik objek wisata Telaga Reumis.
Terdapat satu nama pemandu wisata yang
memang sudah menjadi sesepuh di objek wisata Telaga Reumis, beliau bernama
Bapak Halimi. Setiap ada tamu yang berkunjung atau suatu observasi yang mana
harus berkeliling dan menanyakan lebih jauh tentang objek wisata Telaga Reumis
maka tamu tersebut harus menemui beliau terlebih dahulu untuk meminta izin dan
meminta untuk dipandu dan di temani berkeliling, karena terdapat beberapa larangan
yang harus dipatuhi.
Beliau juga menjelaskan tentang
bagian-bagian dari beberapa tempat yang ia tunjukan dan jelaskan, tentang awal
kemunculan, digunakan untuk apa tempat tersebut dan lain sebagainya. Bapak Halimi
juga menjelaskan tentang adab dan menjaga lisan dalam bertutur kata karena kita
sebagai tamu harus sopan dalam berbicara, terlebih dalam objek wisata yang
memang masih kental akan unsur magis dan juga memiliki nilai history yang cukup
mendalam dari para sesepuh yang kemudian di turunkan kepada para penerus yang
memang sudah ada darah keturunan dan sudah diberikan kepercayaan oleh para
sesepuh yang memberikan keputusan, kepercayaan dan wewenang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar